Gadis & kegadisannya ??
Hilangnya kegadisan seorang gadis, bukan
semata-mata karena sikap ketidak sopanan laki-laki, melainkan karena
kecerobohan gadis itu sendiri, yg tidak bisa menjaga kehormatannya. Perempuan
yg berstatus seorang janda lebih tinggi derajatnya, dari pada seorang gadis yg
di pertanyakan kegadisannya.
Contoh
sederhana :
Seorang
gadis yg berpenampilan terbuka atau sengaja “membuka” sebagian yg seharusnya di
tutup, memakai baju 12 cm dari bahu & 20 cm dari pusar, memakai rok 60 cm
dari lutut & 15 cm dari pusar, atau bahkan yg senang memamerkan pakaian
dalamnya. Hingga membuat mata laki-laki yg melihatnya merasa “wah &
nyalang”. Jika kita umpamakan laki-laki sebagai pencuri & gadis tadi
sebagai “pemilik rumah”.
Bukan
kah dapat di definisikan bahwa ia telah mengobral perhiasan dalam rumahnya,
& membuka pintu masuk kepada pencuri, bahkan ia menjamunya dengan ramah.
Akan
tetapi ketika pencuri itu merampok seluruh harta miliknya, ia malah berteriak…
Toloooonnggg…
!! tolooongggg !!, aku kecurian… !! dia
telah merampok kegadisan ku & menitipkan bayi dalam perut ku !!. perkara
berlanjut hingga seluruh isi dunia tau.
Apa
yg di permasalahkan ??, bukan kah pencuri tadi adalah tamunya ??, ia sendiri yg
membukakan pintu & mempersilakan masuk.
Ketahuilah
wahai para sahabat ku !!
Laki-laki
yg baik tidak mungkin rela jika anaknya kelak terlahir dari rahim seorang
perempuan yg tak memiliki harga diri.
Laki-laki
yg menyapa mu dgn kata “hai” & colekan tangan. Tidak melihat mu sebagai
perempuan seutuhnya, melainkan hanya makhluk pemuas syahwat mereka. Ketika ini
terjadi harusnya kaum perempuan marah & merasa terhina, bukan meresponnya
dgn candaan manja.
Pernah
kah para sahabat berfikir ??
Laki-laki
yg mengajak mu berkencan bahkan hingga check-in, tidak menutup kemungkinan kau
adalah korban kesekiannya, ia pernah pula melakukan hal serupa dengan orang
lain.
Bukankah
akan lebih indah jika sesuatu di fungsikan sesuai dengan fungsinya. Tunggulah
hingga hari pernikahan tiba, dimana semua orang mengatakan “ya” untuk hal itu,
semua orang turut berpartisipasi merayakan hari bahagia mu. & ingatlah
kepada janji Tuhan : “laki-laki yg baik terlahir untuk perempuan yg baik pula.
Perbaiki kualitas diri, tak usah memikirkan orang lain.
#terinpirasi dr lingkungan
Sahabat-sahabat
ku !!
Keputusan
untuk melakukan seks bebas atau menunggu sampai hari pernikahan bukan hanya
akan berpengaruh terhadap kehidupan kamu, tapi juga kehidupan orang lain. Seks
bukanlah sebuah permainan. Seks adalah sesuatu yg sangat intim yg
membutuhkan kedewasaan dan komitmen
dalam pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar