Selasa, 16 Oktober 2012

gadis dan kegadisannya






Gadis & kegadisannya  ??

Hilangnya kegadisan seorang gadis, bukan semata-mata karena sikap ketidak sopanan laki-laki, melainkan karena kecerobohan gadis itu sendiri, yg tidak bisa menjaga kehormatannya. Perempuan yg berstatus seorang janda lebih tinggi derajatnya, dari pada seorang gadis yg di pertanyakan kegadisannya.

Contoh sederhana :
Seorang gadis yg berpenampilan terbuka atau sengaja “membuka” sebagian yg seharusnya di tutup, memakai baju 12 cm dari bahu & 20 cm dari pusar, memakai rok 60 cm dari lutut & 15 cm dari pusar, atau bahkan yg senang memamerkan pakaian dalamnya. Hingga membuat mata laki-laki yg melihatnya merasa “wah & nyalang”. Jika kita umpamakan laki-laki sebagai pencuri & gadis tadi sebagai “pemilik rumah”.
Bukan kah dapat di definisikan bahwa ia telah mengobral perhiasan dalam rumahnya, & membuka pintu masuk kepada pencuri, bahkan ia menjamunya dengan ramah.
Akan tetapi ketika pencuri itu merampok seluruh harta miliknya, ia malah berteriak…
Toloooonnggg… !! tolooongggg !!, aku kecurian… !!  dia telah merampok kegadisan ku & menitipkan bayi dalam perut ku !!. perkara berlanjut hingga seluruh isi dunia tau.

Apa yg di permasalahkan ??, bukan kah pencuri tadi adalah tamunya ??, ia sendiri yg membukakan pintu & mempersilakan masuk.

Ketahuilah wahai para sahabat ku !!
Laki-laki yg baik tidak mungkin rela jika anaknya kelak terlahir dari rahim seorang perempuan yg tak memiliki harga diri.
Laki-laki yg menyapa mu dgn kata “hai” & colekan tangan. Tidak melihat mu sebagai perempuan seutuhnya, melainkan hanya makhluk pemuas syahwat mereka. Ketika ini terjadi harusnya kaum perempuan marah & merasa terhina, bukan meresponnya dgn candaan manja.

Pernah kah para sahabat berfikir ??
Laki-laki yg mengajak mu berkencan bahkan hingga check-in, tidak menutup kemungkinan kau adalah korban kesekiannya, ia pernah pula melakukan hal serupa dengan orang lain.
Bukankah akan lebih indah jika sesuatu di fungsikan sesuai dengan fungsinya. Tunggulah hingga hari pernikahan tiba, dimana semua orang mengatakan “ya” untuk hal itu, semua orang turut berpartisipasi merayakan hari bahagia mu. & ingatlah kepada janji Tuhan : “laki-laki yg baik terlahir untuk perempuan yg baik pula. Perbaiki kualitas diri, tak usah memikirkan orang lain.
#terinpirasi dr lingkungan

Sahabat-sahabat ku !!
Keputusan untuk melakukan seks bebas atau menunggu sampai hari pernikahan bukan hanya akan berpengaruh terhadap kehidupan kamu, tapi juga kehidupan orang lain. Seks bukanlah sebuah permainan. Seks adalah sesuatu yg sangat intim yg membutuhkan kedewasaan  dan komitmen dalam pernikahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar